Jalan Tol Surabaya - Gresik
Jl. Tol Surabaya - Gresik, Jawa Timur, ID
Jakarta-CikampekKM 31+000 | CIKARANG BARAT
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalan Tol Surabaya–Gresik adalah jalan tol sepanjang 20,70 kilometer yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Jalan tol ini terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol di sebelah timur dan rencana Jalan Tol Tuban–Gresik di sebelah barat. Jalan tol ini melintasi Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Jalan tol ini mulai beroperasi sejak tahun 1993 dan menjadi akses utama yang menghubungkan Surabaya dengan Jakarta via jalur Pantura.
Ruas Dupak-Manyar (Dikelola PT Margabumi Matra Raya)
Jalan tol Surabaya-Gresik mempunyai beberapa tempat istirahat. Ada 1 tempat istirahat yaitu:
Jakarta-TangerangGT. MERUYA 2
Tidak ada CCTV yang online.
DEMAK – Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Kadilangu) diuji coba sebagai jalur alternatif, untuk mengurai kemacetan di jalur konvensional pantura. Masyarakat pengguna jalan menyambut gembira. Selain memangkas waktu tempuh, pemandangan dari atas elevated freeway pun memikat mata.
Seperti diketahui, Tol Semarang-Demak seksi II (Sayung-Kadilangu, Demak) mulai dibuka pada Sabtu (12/11/2022). Pembukaan jalur tersebut dilaksanakan secara terjadwal. Pada pagi pukul 06.00-10.00 WIB, jalur dibuka dari arah Demak menuju Semarang, melalui exit Tol Kadilangu. Sementara di sore hari mulai pukul 15.00-18.00 WIB, jalur dibuka dari arah Semarang ke Demak via exit Tol Sayung.
Adapun, kendaraan yang boleh melintas adalah kendaraan roda empat, microbus, ambulans, dan emergency (kondisi gawat darurat).
Berdasarkan pantauan di lapangan, Minggu (13/11/2022), lalu lalang kendaraan berjalan lancar dan tak ada penumpukan. Sebagian besar kendaraan yang lewat berasal dari eks keresidenan Semarang dan Pati. Hal itu dilihat dari plat nomor H maupun K, yang banyak melintas.
Pengguna ruas jalan itu, Masrukin mengatakan, pembukaan tol sebagai jalur alternatif cukup menghemat waktu. Biasanya, ia melewati jalur pantura dan terjebak macet akibat perbaikan jembatan Wonokerto.
“Kalau biasanya di pantura itu macetnya lebih dari satu jam. Tadi dari Kudus jam 06.00 sampai sini (Exit Tol Sayung) sekitar setengah tujuh. Kalau tidak pakai jalur ini, mungkin sampai sini jam delapan pagi. Pemandangannya lumayan bagus, kita bisa lihat pemandangan sawah di kanan kiri,” paparnya, saat ditemui di exit Tol Kadilangu, Minggu (13/11/2022).
Hal serupa disampaikan Widodo. Supir layanan travel Pati-Semarang itu, mengaku menghemat waktu dengan dibukanya tol sebagai jalur alternatif.
“Kalau mau ke Semarang pusing, macet bikin capek. Kalau tadi lewat sini lancar enak dan aman. Biasanya bisa sampai tiga jam lebih. Kalau ini bisa mengurangi satu jam. Rutenya bagus, kualitas jalan aman, terus pemandangannya unik ya, bisa lihat rawa-rawa,” ucapnya.
Arifin seorang pengusaha tas jinjing pasar pun merasakan faedah dibukanya jalur tersebut. Ia menyebut, kelancaran jalan juga menyokong usahanya.
“Biasanya itu kena macet berjam-jam, kadang cari jalan tikus, lewat sini malah lancar. Saya sebagai orang Demak itu ikut seneng, nyaman dan harapannya bisa dibuka semua, biar pengguna jalan tidak kena macet,” pungkasnya. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)